PENDAHULUAN
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada
Ilahi Robbi yang telah memberikan kita beribu ribu ni’mat hingga kita tak kan
bisa menghitungnya, Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada
Rasulullah SAW. yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang. Ada saja orang yang mengatakan kembali ke Islam artinya
kembali ke jaman onta. Ada juga yang mengatakan jika kembali ke Islam kita akan
mundur beberapa ratus tahun ke belakang. Seolah-olah jika kita menjalankan
aturan Islam secara kaffah harus meninggalkan semua teknologi yang kita miliki.
Tentu saja pendapat tersebut keliru.
Al-Qur’an telah merambahkan dimensi baru terhadap
studi mengenai fenomena jagad raya dan membantu pikiran manusia melakukan
terobosan terhadap batas penghalang dari alam materi. Al-Qur’an menunjukkan
bahwa materi bukanlah suatu yang kotor dan tanpa nilai, karena padanya terdapat
tanda-tanda yang membimbing manusia kepada Allah serta kegaiban dan keagungan
alam semesta yang amat luas adalah ciptaan Allah dan al-Qur’an mengajak manusia
untuk menyelidikinya, mengungkap keajaiban dan keghaiban, serta berusaha
memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ruah untuk kesejahteraan hidupnya.
Oleh karena itu al-Qur’an membawa manusia terhadap Allah melalui ciptaannya dan realitas kongkret yang terdapat di bumi dan di langit. Inilah sesungguhnya yang terdapat pada ilmu pengetahuan yang mana mengadakan observasi lalu menarik hukum-hukum alam berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan demikian ilmu pengetahuan dapat mengetahui tentang segala hal yang telah diciptakan oleh Allah melalui observasi yang teliti dan terdapat hukum-hukum yang mengatur gejala alam dan al-Qur’an menunjukkan kepada realitas intelektual yang maha besar, yaitu Allah SWT, lewat ciptaannya.
Oleh karena itu al-Qur’an membawa manusia terhadap Allah melalui ciptaannya dan realitas kongkret yang terdapat di bumi dan di langit. Inilah sesungguhnya yang terdapat pada ilmu pengetahuan yang mana mengadakan observasi lalu menarik hukum-hukum alam berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan demikian ilmu pengetahuan dapat mengetahui tentang segala hal yang telah diciptakan oleh Allah melalui observasi yang teliti dan terdapat hukum-hukum yang mengatur gejala alam dan al-Qur’an menunjukkan kepada realitas intelektual yang maha besar, yaitu Allah SWT, lewat ciptaannya.
Oleh karena itu pemakalah akan membahas mengenai
isu-isu ilmu pengetahuan dalam persepektif al-qur’an dan hadits. Semoga
pembahasan ini akan membuka sekaligus menambah wawasan keilmuan kita bersama.
ISU-ISU PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIP AL-QURAN
DAN HADITS
(ISU-ISU ILMU PENGETAHUAN)
1. Ilmu
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan baik secara khusus ilmu agama maupun ilmu pengetahuan
secara umum merupakan bagian dari ciri khas manusia. tidak ada makhluk di jagad
raya ini selain manusia yang diberi ilmu dan yang mampu mengembangkannya[1].
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.[2]
Salah satu ciri yang membedakan
Islam dengan yang lain adalah penekanannya terhadap masalah ilmu. Kata ‘Ilm sendiri dalam Al-Qur’an dengan
berbagai bentuknya terulang sebanyak 854 kali kata ini digunakan dalam arti
proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan. ‘Ilm dari segi bahasa berarti kejelasan.[3]
Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam telah memberikan landasan yang kuat
bagi umat Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Al-Qur’an
dan sunnah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan
kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang
tinggi. Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui
prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad
SAW dalam Qur’an Surah Al-Alaq 96 : 1-5
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
Artinya : “Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”. (Q.S Al-Alaq 96 : 1-5)
Kata iqra’ yang terdapat pada ayat tersebut terambil dari
akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti
menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan
membaca baik teks tertulis maupun tidak tertulis. Wahyu pertama tersebut tidak
menjelaskan apa yang harus dibaca, karena al-qur’an menghendaki umatnya membaca
apa saja selama bacaan tersebut bismi Rabbik, dalam arti bermanfaat
untuk kemanusiaan. Iqra’ berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah
cirri-ciri sesuatu : bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri
sendiri yang tertulis maupun yang tidak tertulis.[4]
Sejak awal turunnya wahyu kepada
Muhammad Saw (al-Qur'an), masalah ilmu pengetahuan merupakan pangkal perintah
Allah kepada manusia. Perintah membaca merupakan kunci mencari dan mengulas
ilmu pengetahuan itu, “membaca” apakah yang hendak dibaca tanpa ada sesuatu
yang tersurat? Dan ini merangsang manusia untuk giat menulis, meneliti,
mengobservasi, menganalisis, dan kemudian merumuskannya sebagai teori ilmu,
membacapun tak dapat jalan tanpa memiliki pengetahuan membaca dan ketrampilan
bahasa dan pandai menulis adalah rangkaian dari sarana dalam rangka menimba
ilmu pengetahuan itu.[5]
Dari sini kita dapat mengambil
pengertian bahwa Allah benar-benar menyatakan betapa tingginya nilai ilmu itu.
Karena itu Allah meninggikan kedudukan orang-orang yang berilmu, baik disisi
Allah maupun disisi manusia.
Al-Qura’an merupakan kitab suci yang berisi tentang petunjuk
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, supaya ilmu pengetahuan yang ada didalam
Al-Quran itu bisa di kembangkan untuk kepentingan manusia dan sekitarnya. Ilmu
pengetahuan penting dalam kehidupan manusia. Nabi Muhammad banyak
memperingatkan umat Islam akan hakikat ini menerusi banyak hadisnya. Di
antaranya: "Menuntut ilmu itu wajib ke atas setiap umat Islam (lelaki dan
perempuan)".
Sebagai makhluk yang diberi kelebihan-kelebihan,
manusia dijadikan penguasa di bumi dengan tugas, kewajiban serta tanggung
jawabnya, dia harus melalukan pengelolaan yang baik untuk itu ia harus
mengetahui dan memahami benar-benar sifat dan kelakuan alam sekitarnya yang
harus dikelolanya itu, baik yang tak bernyawa maupun yang hidup beserta
masyarakatnya, pengetahuan dan pemahaman ini dapat diperolehnya karena manusia
hidup di dalam, dan dapat menginderakan alam fisis di sekelilingnya. Dan
diharapkan orang dapat memperoleh pengetahuan yang berguna baginya dalam
menjalankan peranannya sebagai khalifah di bumi.
Dalam abad-abad yang lalu umat Islam hanya dapat
meraba serta menerka saja jawabannya, maka kita yang hidup dalam abad ke-20 ini
telah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana teknologi propulsi roket dan
pengendalian elektronik yang canggih telah berhasil melontarkan manusia sampai
ke permukaan bulan dan mengembalikannya ke bumi serta mengirimkan pesawat
antariksa yang masing-masing mempunyai misi tertentu ke planet dalam tata surya
kita.[6]
Di kalangan masyarakat awam, kita akan menemukan
bermacam-macam pengetahuan dan kepercayaan. Burung hantu yang berteriak di
malam hari ada yang mempercayai sebagai pertanda munculnya malapetaka, pelangi
dianggap tangga bidadari yang sedang turun mandi. Orang yang mempunyai ilmu,
sehingga tidak mempan di tembak dengan peluru / pedang dan masih banyak lagi
penjelasan kepercayaan yang kita temukan dalam masyarakat.
Berdasarkan pada hal-hal yang kita sebutkan di atas
maka pengetahuan manusia dapat digolongkan atas 4 jenis pengetahuan.
1. Pengetahuan takhayul / mitos
Mitos adalah suatu penjelasan atas
fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya didengar dan dipercaya begitu
saja. Ada juga yang disebut legenda yaitu ceritera rakyat yang
berdasarkan mitos. Contohnya: pada zaman dahulu orang percaya bahwa pelangi
dianggap tangga bidadari yang sedang turun mandi, bunyi burung hantu dianggap
pertanda munculnya bencana, kaisar Jepang adalah keturunan dewa matahari.
2. Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah
pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah (penelitian) dengan pengamatan
panca indra dan penalaran akal budi yang disusun secara sistematika untuk
menjelaskan fakta yang sedang dihadapi, yang merangsang panca indra dan pikiran
manusia. Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau benda
mati, kemudian manusia menjelaskan fakta itu / memberi tafsiran pada fakta
objektif yang tidak dapat dibantah lagi. Misalnya hukum Archimedes, yang
menyatakan bahwa benda padat yang tercelup dalam fluida, berkurang beratnya
sebesar zat fluida yang dipindahkannya.
3. Pengetahuan supernatural
Pengetahuan supernatural adalah pengetahuan
yang tidak termasuk pada takhayul dan pengetahuan ilmiah, namun mempunyai fakta
pengetahuan supernatural tidak dapat dijangkau dengan panca indra maupun akal
budi, sifatnya transrasional (di luar jangkauan akal budi). Karena itu
pengetahuan ini tidak ditanggapi dengan akal budi dan bukan objek pengetahuan
ilmiah dan IPA, tetapi masalah percaya, ditanggapi dengan iman, believe
it or not yang sifatnya sangat pribadi dan menyangkut hak-hak azasi
manusia.
4. Pengetahuan ilmiah semu (pseudo science)
Pengetahuan ilmiah semu adalah
pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi dicampur dengan kepercayaan
dan hal-hal yang bersifat supernatural. Bangsa Babilonia kira-kira 2500 SM,
dalam menyembuhkan penyakit disamping obat juga menggunakan mantra. Bangsa babilonia
juga ahli dalam ilmu perbintangan dan memberikan nama pada rasi bintang menurut
nama-nama binatang seperti Leo, Scorpio, Pisces, dan sebagainya. Ilmu
perbintangan yang dihubungkan dengan kepercayaan ramalan ramalan nasib disebut
astrologi. Astrologi bukan pengetahuan ilmiah melainkan pseudo science.[7]
Berdasarkan penjelasan
tentang jenis pengetahuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: pada dasarnya
ilmu pengetahuan merupakan hasil pola fikir manusia baik yang menggunakan
metodologi ilmiah maupun muncul dari kepercayaan manusia.
Albert
Einstein mengatakan “Ilmu Tanpa Agama Pincang, Agama Tanpa Ilmu Buta”.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa antara agama dan ilmu sangatlah erat kaitanya karena orang yang banyak ilmunya apabila
tanpa ditopang oleh agama semua ilmu tidak akan membawa kebaikan bagi
umat manusia. Karena pada dasarnya, ilmu merupakan segala sesuatu yang
diketahui manusia.Sedangkan agama merupakan kumpulan keyakinan, kepercayaan,
hukum-hukum, dan etika-etika yang bertujuan untuk menyempurnakan dan mengatur
kehidupan manusia menuju kepada kebaikan di dunia dan akherat.Ilmu dapat
membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia.Sebaliknya, agama dapat membantu memberikan
jawaban terhadap masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu.Agama
berhubungan dengan tuhan, ilmu berhubungan dengan alam, agama membersihkan
hati, ilmu mencerdaskan otak, agama diterima dengan iman sedang ilmu diterima
dengan logika dan bersifat rasional, yaitu dapat dipahami dan diterima nalar.
Jadi, bisa
di katakan bahwa agama dan ilmu adalah dua hal yang saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain ibarat nafas dan kehidupan, tiada
kehidupan tanpa nafas demikian juga tiada nafas tanpa kehidupan keduanya
mempunyai peran masing-masing, namun saling melengkapi dan saling mendukung
satu dengan yang lain. Bila salah satunya tidak
ada, maka tidak akan ada kehidupan.
- Keutamaan Orang Berilmu
Ilmu adalah
isim masdar dari ‘alima yang berarti mengetahui, mengenal, merasakan, dan
menyakini. Secara istilah, ilmu ialah dihasilkannya gambaran atau bentuk
sesuatu dalam akal.[8]
Imam As-Syafi’i mengatakan:
مَنْ أَرَادَ
الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ , وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ
Artinya:
“Barang siapa menghendaki (kebaikan) dunia, maka hendaknya ia
menggunakan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebaikan akhirat, maka hendaknya
menggunakan ilmu”
Menurut
Al-Ghazali Ilmu, pengetatahuan itu indah, mulia dan utama. Tetapi, selama
keutamaan itu sendiri masih belum dipaham, dan yang diharapkan dari keutamaan
itu masih belum terwujud, maka tidak mungkin diketahui bahwa ilmu adalah utama.nKeutamaan
adalah kelebihan. Jika ada dua benda yang sama, sementara salah satunya
mempunyai kelebihan, maka benda itu bisa disebut utama, kalau memang kelebihan
yang dimaksud adalah kelebihan dalam sifat kesempurnaan.
Sesuatu yang
indah dan disenangi ada tiga macam, yaitu: sesuatu yang disenangi karena ada
faktor lain diluarnya, sesuatu yang disenangi karena nilai eksentriknya dan
sesuatu yang dicari karena nilai eksentriknya juga karena ada faktor lain
diluarnya. Uang adalah sesuatu yang disenangi. Tetapi ia disenangi bukan karena
nilai eksentriknya tetapi karena ada faktor lain berupa dapat dibuatnya uang
untuk mendapatkan yang lain. Kebahagiaan adalah sesuatu yang disenangi karena
nilai eksentriknya, artinya ia disenangi karena kebahagian itu sendiri.
Sedangkan sesuatu yang disenangi karena ada faktor lain dari luar dan juga
karena nilai eksentriknya dapat dicontohkan seperti kesehatan badan. Kesehatan
badan disamping bisa dibuat untuk memperoleh tujuan dan kebutuhan lain, ia juga
disenangi karena didalamnya sendiri ada nikmat dan kenyamanan. Dari ketiga
macam hal di atas, yang tentunya lebih utama adalah yang ketiga.
Apabila
memandang ilmu pengetahuan, maka ia termasuk yang ketiga. Ilmu itu sendiri
adalah keindahan dan kelezatan, disamping ia dapat dijadikan perantara
mendapatkan kebahagian, baik di dunia maupun akhirat. Dengan ilmu kedekatan
kepada Allah dapat diraih, kelas lebih tinggi para malaikat dapat diperoleh dan
status sosial yang tinggi di surga dapat dinikmati. Dengan ilmu kemulian dunia,
pengaruh, pengikut, kemewahan, kekuasaan dan kehormatan dapat diperoleh. Bahkan
binatang pun secara naluri akan tunduk kepada manusia karena ilmu yang
dimilikinya. Inilah kesempurnaan ilmu secara mutlak.
Ali bin Abi Thalib berkata kepada
Kumail:
“Wahai
Kumail, ilmu itu lebih utama dari pada harta karena ilmu itu menjagamu,
sedangkan kamu menjaga harta. Ilmu adalah hakim, sedang harta adalah yang
dihakimi. Harta menjadi berkurang jika dibelanjakan, sedangkan ilu akan
berkembang dengan diajarkan kepada orang lain”
Menurut
Al-Mawardi, keutamaan dan pentingnya ilmu dapat diketahui oleh semua orang.
Yang tidak dapat mengetahuinya hanya orang-orang bodoh. Perkataan ini adalah
petunjuk bagi keutamaan ilmu yang lebih mengena, karena keutamaan ilmu hanya
dapat diketahui oleh ilmu itu sendiri. Ketika seseorang tidak berilmu untuk
mengetahui keutamaan ilmu, maka ia meremehkan ilmu, menganggap hina para
pemilinya, dan menyangka bahwa hanyalah kekayaan dunia yang akan
mengantarkannya kepada sebuah kebahagiaan.
Al-Mawardi
juga mengatakan bahwa, ilmu amatlah luas, jika di pelajari tidak akan pernah
selesai, selama bumi masih berputar, selama hayat di kandung badan selama itu
pula manusia memerlukan ilmu pengetahuan islam tidak hanya cukup pada perintah
menuntut ilmu, tetapi menghendaki agar seseorang itu terus menerus melakukan
belajar, karena manusia hidup di dunia ini perlu senantiasa menyesuaikan dengan
alam dan perkembangan zaman. Jika manusia berhenti belajar sementara zaman
terus berkembang maka manusia akan tertinggal oleh zaman sehingga tidak dapat
hidup layak sesuai dengan tuntutan zaman, terutama pada zaman sekarang ini,
zaman yang di sebut dengan era globalisasi, orang di tuntut untuk memiliki
bekal yang cukup banyak, berupa ilmu pengetahuan.[9]
Al-Quran mendorong kita agar mengembangkan ilmu pengetahuan
yang ada didalam Al-Quran yang sesuai dengan petunjuknya ,ada beberapa ayat
Al-Qur’an dan Hadits yang relevan dangan konteks diatas adalah (QS.Al-Mujadalah
58 : 11)
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
Artinya: Hai orang-orang beriman
apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS.Al-Mujadalah 58 : 11)
Mengapa orang yang beriman dan
berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya ? Sudah tentu, orang yang beriman
dan memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi
kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam
kehidupan ini. Ini artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih
tinggi dibanding orang yang tidak berilmu.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa
orang yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah. Oleh karena itu,
keimanan seseorang yang tidak didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan kuat.
Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tapi tidak beriman, ia akan
tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan sesama.
Banyak sekali ayat alqur’an yang
menerangkan tentang pentingnya mencari ilmu. Diantaranya QS. At-Taubah 9 : 122
$tBur c%x. tbqãZÏB÷sßJø9$# (#rãÏÿYuÏ9 Zp©ù!$2 4 wöqn=sù txÿtR `ÏB Èe@ä. 7ps%öÏù öNåk÷]ÏiB ×pxÿͬ!$sÛ (#qßg¤)xÿtGuÏj9 Îû Ç`Ïe$!$# (#râÉYãÏ9ur óOßgtBöqs% #sÎ) (#þqãèy_u öNÍkös9Î) óOßg¯=yès9 crâxøts ÇÊËËÈ
Artinya: Tidak
sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. QS. At-Taubah 9 : 122)
Ayat
ini menerangkan kelengkapan dari hukum-hukum yang menyangkut perjuangan. Yakni,
hukum mencari ilmu dan mendalami agama. Artinya, bahwa pendalaman ilmu agama
itu merupakan cara berjuang dengan menggunakan hujjah dan penyampaian
bukti-bukti dan juga merupakan rukun terpenting dalam menyeru kepada Allah SWT
dan menegakkan sendi-sendi Islam. Karena perjuangan yang menggunakan pedang itu
sendiri tidak disyariatkan kecuali untuk jadi benteng dan pagar dari dakwah
tersebut, agar jangan dipermainkan oleh tangan-tangan ceroboh dari orang-orang
kafir dan munafik. Selain itu juga ayat tersebut menjelaskan atau mengisyartkan agar manusia khususnya umat
islam memilukai berbagai dimensi baik dibidang ekonomi,politik,social,terutama
pendidikn agama. Pengetahun tentang agama merupakan kebutuhan primer kerena
bagi orang yang memperdalam ilmu agama dapat memberikan peringatan,arahan juga
tuntunan bagi kaum muslimin yang lainnya
Kemudian dalam HR : Abu Nu’aim dari Ibnu Abas.
Yang artinya : “Manusia yang paling dekat kepada
derajat Nubuwwat ialah ahli ilmu dan ahli jihad. Adapun ahli ilmu, merekalah
yang menunjukan jalan kepada manusia apa yang dibawa oleh Rosul. Dan adapun
ahli jihad, merekalah yang berjuang dengan pedang-pedang mereka, membaw apa
yang dibwa oleh Rosul-rosul itu “
Jadi untuk mencapai derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT.
Seseorang harus beriman yang dimanifestasikan dalam ibadah dan amaliah, juga
berilmu pengtahuan alamiah dan ilmiah.
- Isu-Isu Ilmu Pengetahuan.
Isu merupakan
kabar atau masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Pada era globalisasi ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Tetapi ilmu pengetahuan
yang sudah ada saat ini pada dasarnya sudah termaktub dalam Al-Qur’an. Oleh
sebab itu manusia diberikan akal fikiran oleh Allah SWT untuk mempelajari
alqur’an. Banyak sekali ayat-ayat al-quran yang membicarakan tentang ilmu
pengetahuan.
Pendapat Dr. Zakir Kemal dalam perdebatan
Al-qur’an dengan Injil tentang ilmu pengetahuan. Diantara pendapat-pendapat
beliau sungguh mencengangkan publik, bahkan ketika beliau dengan tenang hati
mampu mengalahkan lawan debatnya di beberapa diskusi keagamaan sampai bisa
membuat tepuk tangan penonton, hal ini karena banyak dari argumen yang beliau
gunakan sungguh bisa di terima oleh akal sehat.
Diantara pendapat itu adalah tentang
keajaiban alqur’an, alqur’an yang telah turun 1400 abad yang lalu merupakan
salah satu kitab yang menurut beliau adalah kitab yang sangat luar biasa,
karena didalamnya terdapat fenomena yang tak sedikit fenomena itu di ketemukan
pada akhir-akhir ini.
Ketika
berbicara tentang astronomi misalnya, sebuah teori yang sangat terkenal teori
Big Bang teori dimana bumi terbentuk sebuah ledakan besar, dan kemudian ledakan
besar itu terpecah menjadi sebuah galaksi, planet, rembulan, bintang dan benda
luar angkasa lainnya, jauh-jauh hari kejadian ini sudah din ash oleh Q.S Al
Anbiyaa : 30 Artinya : Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari
air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman? Sebuah kebenaran menarik ini sungguh sangat mencengangkan,
bagaimana kitab yang turun lebih dari 1400 abad yang lalu itu mampu
menggambarkan sebuah kejadian yang teorinya baru di temukan pada akhir-akhir
ini.
Pada zaman
dahulu orang percaya bahwa bentuk bumi itu datar, dan bukan bulat, tapi
keyakinan itu mulai sirna, setelah orang kewarganegaraan prancis Sir Francis
Drake meneliti hal itu, dan berkesimpulan bahwa bentuk bumi itu bulat, pada
tahun 1597, tapi justru alqur’an jauh sebelum Sir Francis Drake menemukan hal
itu kitab itu sudah mencantumkan hal itu, seperti dalam Q.S Az-Zumar ayat 5
Artinya : Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi
dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan
siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan
menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun.[10]
Kata “at-takwir” artinya
adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam
menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling
menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu tempat yang bulat secara
bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada
tempat yang datar….? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya
akan lebih tepat jika dipakai kata menimpa atau menindih
Dari
keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi
ini setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi
permukaannya adalah siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat,
dimana seolah-olah bagian kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor
dari sang siang, namun pada saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang
menggulung pula bagian ekor dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung
malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang
sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan
bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan
bumi bulat adanya. Dan masih banyak lagi ilmu-ilmu pengetahuan yang ada di
belahan bumi ini pada dasarnya sudah termaktub dalam Al-Quran. Terakhir
menurut beliau bagaimanapun alqur’an bukan buku saintis , tetapi alqur’an
adalah sebuah buku signs atau tanda-tanda yang senantiasa menganjurkan kepada
manusia untuk senantiasa serasi dengan kehidupan di dunia, dan sekaligus
alqur’an sebagai sebuah bukti nyata bahwa Allah itu benar-benar ada.
KESIMPULAN
Ilmu adalah
isim masdar dari ‘alima yang berarti mengetahui, mengenal, merasakan, dan
menyakini. Secara istilah, ilmu ialah dihasilkannya gambaran atau bentuk
sesuatu dalam akal. Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Al-Qura’an merupakan kitab suci yang berisi tentang petunjuk
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, supaya ilmu pengetahuan yang ada didalam
Al-Quran itu bisa di kembangkan untuk kepentingan manusia dan sekitarnya.
Ditinjau dari pengetahuan, pada
dasarnya pengetahuan manusia dapat digolongkan menjadi 4 jeis pengetahuan,
yaitu “
Ø Pengetahuan takhayul
Ø Pengetahuan ilmiah
Ø Pengetahuan
supernatural
Ø Pengetahuan ilmiah semu.
Firman
Allah dalam al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah serta pandangan ulama,
sebagaimana dipaparkan di atas adalah bukti kongkrit akan keutamaan, kemulian
dan pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan. Ia adalah kunci bagi
kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Mawardi, 1985, “Adab
al-Dun-ya wal al-Din”, Beirut: Dar Iqra
Baiquni,
Achmad, 1994, Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, PT.
Dana Bakti Primayasa,Yogyakarta
Kaelany,
2000, Islam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, PT. Bumi Aksara,
Jakrta
Kementerian Waqaf dan Urusan Islam
Kuwait, 2007, Ensiklopedi Fiqih, Kairo: Dar As-Shofwah, juz. 30
Khon,
Abdul Majid, 2012, Hadis Tarbawi (Hadis-Hadis Pendiikan), Jakarta,
Kencana
Nizar, Samsul, 2010, Isu-Isu
Kontemporer Tentang Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia
Shihab, Quraish, 2013, Wawasan
Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan
Suyitno,
Amin, 2002, Ilmu Alamiah Dasar, Semarang,
Universitas Negeri Semarang
Youtube Al Qur'an vs Injil
(Dr. William Campbell & Dr. Zakir Naik)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu,
diakses pada 09 Desember 2014, pukul 10.50
[1] Abdul Majid Khon, 2012, Hadis
Tarbawi (Hadis-Hadis Pendiikan), Jakarta, Kencana, hal 125
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu,
diakses pada 09 Desember 2014, pukul 10.50
[3] Quraish Shihab,
2013, Wawasan
Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan, hal. 571
[4] Samsul Nizar, 2010, Isu-Isu
Kontemporer Tentang Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, hal. 108
[5] Kaelany, 2000, Islam,
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, PT. Bumi Aksara, Jakrta, hal. 225.
[6] Achmad Baiquni, 1994, Al-Qur'an
dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, PT. Dana Bakti
Primayasa,Yogyakarta. Hal. 68
[7] Amin Suyitno, 2002, Ilmu Alamiah Dasar, Semarang,
Universitas Negeri Semarang. Hal. 3-7
[8] Kementerian Waqaf dan Urusan
Islam Kuwait, 2007, Ensiklopedi Fiqih, Kairo: Dar As-Shofwah, juz. 30
hlm. 291
[9] Al-Mawardi, 1985, “Adab
al-Dun-ya wal al-Din”, Beirut: Dar Iqra’, hlm. 37
[10] Youtube Al
Qur'an vs Injil (Dr. William Campbell & Dr. Zakir Naik)
Baccarat - Why I Love the Rules!
BalasHapusLearn the basics of Baccarat by reading the rules of the game The objective of the game is to 샌즈카지노 get rid of the cards you keep 메리트 카지노 고객센터 in your hand. 바카라사이트